Sejarah

Tahun 1930 Al-Muayyad dirintis sebagai sebuah pondok pesantren oleh K.H. Abdul Mannan. Hanya 7 tahun beliau memimpin. Tahun 1937 diserahkan kepada putra (lelaki) tertua, K.H. Ahmad Umar Abdul Mannan, yang saat itu baru berusia 21 tahun. Kita menyebut K.H. Abdul Mannan sebagai perintis dan K.H. Ahmad Umar Abdul Mannan sebagai pendiri.
Pendiri sangat mengidam-idamkan berdirinya madrasah/sekolah di Al-Muayyad. Tujuannya untuk menyiapkan kader-kader Islam yang berbudi luhur dan tangguh dalam berbagai bidang. Untuk mewujudkan cita-cita itu, maka tahun 1939 didirikan Madrasah Diniyyah yang khusus mengajarkan ilmu-ilmu agama. Disusul tahun 1969 dengan MTs, tahun 1970 dengan SMP, dan tahun 1974 dengan MA.
Banyak sudah alumni yang dihasilkan. Sebagian melanjutkan ke pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri. Sebagian lagi bekerja, mengabdikan ilmunya ke masyarakat. Dan 22 alumni mengasuh/ mendirikan Pondok Pesantren. Dunia pendidikan di Indonesia berkembang cepat. Kurikulum dan sistem pendidikan juga cepat berubah, karena masyarakat Indonesia dan bahkan masyarakat dunia juga berubah. Era pertanian tergeser oleh era industri. Dan kini era informasi mulai mengubah wajah industri: dari industri dengan teknologii sederhana (appropriate technology) ke industri dengan teknologi tinggi (high technology atau disingkat hitech). Budi luhur dan ilmu pengetahuan yang luas sangat penting untuk menjangkau hidup yang layak. Dan kini hanya yang hidup layak yang memiliki kesempatan luas untuk mewarnai kehidupan.
Dalam situasi yang terus berubah itu, Al-Muayyad harus tanggap. Pendirian SMA Al-Muayyad tak bisa dielakkan. Dengan SMA, Al- Muayyad mengharapkan agar para santri lebih memahami ilmu pengetahuan (sains), dan kelak tidak canggung menghadapi perkembangan masyarakat. Karena semua siswa SMA juga harus belajar di Madrasah Diniyyah, maka siswa SMA bisa memperoleh bekal ilmu agama Islam yang lebih mendalam. Semua itu dalam lingkungan pondok pesantren yang mendidik santri untuk hidup mandiri, bertanggung jawab, dan berakhlaq mulia.
Setelah melewati masa pembahasan yang lama sejak tahun 1988, maka pada bulan Nopember 1991 Yayasan menunjuk Kepala Bagian Madaris, Ustadz H.M. Masykur Sulaiman, untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Hasilnya, Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan & Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah menerbitkan Surat Persetujuan/Ijin Pendirian nomor: 250/I 03/I/1992, tertanggal: 26 Pebruari 1992. Dan Rapat Yayasan tang-gal 19 April 1992 menunjuk Ustadz Drs. M. Dian Nafi’ sebagai Kepala Sekolah.
Tanggal 26 Pebruari 1992 itulah yang dinyatakan sebagai Hari Lahir SMA Al-Muayyad. Dan sejak tahun ajaran 1992/1993 SMA ini mulai menerima siswa dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.

Tahun pertama menampung 70 siswa. Berikutnya jumlah peminat melebihi daya tampung, sehingga perlu diseleksi. Dari hasil seleksi dari tahun ke tahun semakin banyak yang terpaksa tidak bisa di terima